Tata Cara Tawaf Sunnah Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Tata Cara Tawaf Sunnah Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Dalam melaksanakan ibadah haji maupun umroh tentu ada beberapa rukun yang harus dijalankan oleh jamaah agar sah dalam pelaksanannya. Salah satu rukun yang wajib dikerjakan adalah melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Lantas, bagaimana tata cara tawaf Sunnah sesuai anjuran Rasulullah SAW? Mari kita simak pembahasannya dibawah ini.

Tawaf

Tawaf

Tawaf adalah salah satu rangkaian kegiatan pada saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Yang mana, seperti yang telah jelaskan diatas bahwa dalam melaksanakan tata cara tawaf, jamaah akan melaksanakan kegiatan berjalan mengelilingi Ka’bah sebagai bentuk rukun didalam ibadah tersebut.

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi oleh jamaah umat muslim ketika mau melaksanakan ibadah tawaf, dianataranya bersih dari hadas besar dan kecil, pakaian maupun tubuh tidak ada najis harus memakai pakaian ihram dan sejajar dengan hajar aswad pada saat memulai tawaf.

Tujuan tawaf yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran yaitu berhubungan adanya tujuh lapisan langit maupun planet. Artinya bahwa setiap satu kali putaran berarti kita telah melewati langit pertama. Hal ini tentu pelaksanaan ibadah haji dan umroh akan mencapai pada suatu kesempurnaan yang tepat.

Tata cara Tawaf didalam umroh dilakukan sebanyak 7 kali putaran dengan memenuhi segala persyaratan mulai dari menggunakan pakaian ihram, bersih dari hadas dan najis, mencium hajar aswad dan memulai untuk mengelilingi ka’bah. Sedangkan rangkaian ibadah haji terdapat 4 jenis tawaf yang bisa dilaksanakan oleh jamaah, diantaranya, tawaf qudum, ifadah, sunnah dan nazar.

Baca Juga: Sebutkan Syarat Wajib Umrah Beserta Rukun-Rukunnya 2022

Tata Cara Tawaf

Tata Cara Tawaf Sunnah Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Berikut ini, pelaksanaan tata cara tawaf Sunnah yang harus dilaksanakan bagi jamaah haji maupun umroh sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, yaitu:

Jamaah laki-laki harus memakai pakaian ihram dengan menutupi pundak kiri tertutup dan kanan terbuka serta menuruh ujung kain dibawah ketiak sebelah kanan. Sebuah hadis riwayat abud daun tentang cara pemakaian kain ihram untuk jamaah laki-lakiyang menjadi tata cara tawaf, yaitu: “Dari Ibnu Abbas (Diriwayatkan) sesungguhnya Rasulullah saw, dan para sahabatnya umrah dari Ji’ranah, lalu mereka berlari-lari kecil di Baitullah dan mereka buat rida (selendang) mereka di bawah ketiak kanan mereka lalu menyampirkan ujungujungnya di atas pundak kiri mereka.” (HR. Abu Dawud).

Ketika sudah berada di area Ka’bah, jamaah umroh maupun haji harus menghadap Hajar Aswad untuk mempersiapkan melaksanakan kegiatan tawaf dengan mencium Hajar Aswad atau bisa berisyarah kedua telapak tangan. Hal ini dilakukan ketika menjalankan setiap kali putaran tata cara tawaf. Adapun, hadis bukhari tentang mencium hajar aswad ketika tawaf, yaitu: “Dari Abis bin Rabi’ah (diriwayatkan) ia berkata: aku melihat Umar ra. datang kepada Hajar Aswad seraya berkata: Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau itu batu, andaikata aku tidak melihat Rasulullah saw mengecup engkau, pastilah aku segan mengecupmu. Kemudian ia mendekat lalu mengecupnya.” (HR al-Bukhari).

Membaca Takbir

Berlari kecil selama 3 kali putaran pertama dan sisanya berjalajn biasa didalam tata cara tawaf. Berdasarkan HR. Al-Bukhari: “Dari Salim dari saudaranya r.a. (diriwayatkan), ia berkata: Saya melihat Rasulullah saw, tatkala sampai di Mekah, beliau mengusap Hajar Aswad ketika pertama kali tawaf, yang pertama beliau berlari-lari kecil tiga kali di antara tujuh putaran.” (HR. Bukhari).

Membaca Doa النَّارِ عَذَابَ وَقِنَا حَسَنَةً اْلاخِرَةِ وَفِى حَسَنَةً الدُّنْيَا فِى ءَاتِنَا رَبَّنَا Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Menuju Maqam Ibrahim dan melaksanakan shalat dua rakaat. Rakaat pertama membaca Al- Fatihah dan disambung surah Al-Kafirun. Lalu, di rakaat kedua membaca kembali surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah Al-Ikhlas. Setelah menyelesaikan shalat dua rakaat tersebut, jamaah bisa kembali ke Ka’bah untuk mencium Hajar Aswad. Hadis riwayat Bukhari, yaitu: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan) ia berkata, Nabi saw tiba di Mekah kemudian tawaf lalu salat dua rakaat kemudian melakukan sa’i antara Safa dan Marwah kemudian membaca “sungguh bagimu pada diri Rasulullah contoh yang baik.” (HR. Al Bukhari).

Baca Juga: Sebutkan 5 Macam-Macam Tawaf Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh

Jenis Tawaf

Jenis Tawaf

Setelah mengetahu tata cara tawaf itu sendiri, tentu kita sebagai umat muslim harus tahu juga jenis tawaf. Berikut ini, jenis tawaf sesuai syariat islam, diantaranya:

  • Tawaf Qudum
  • Tawaf Tathawwu
  • Tawaf Ifadah
  • Tawaf Wada

Setiap jenis tawaf memiliki arti dan maksud yang berbeda. Akan tetapi, pelaksanaannya sama yaitu di Masjidil Haram.

Bagi jamaah haji atau umroh, sebelum melakukan pelaksanaan tentu bisa mempelajari pedoman tentang tata cara dalam semua kegiatan ibadah sesuai ketentuannya. Mengapa harus demikian? Untuk memudahkan kelancaraan bacaan-bacaan yang harus dibaca pada saat pelaksanaan.

Nah, itulah pembahasan tata cara tawaf Sunnah sesuai anjuran Rasulullah SAW yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Tata Cara Ibadah Umroh dan Bacaan Lengkap Benar

 

Leave a comment