Panduan Lengkap Niat Sholat Subuh, Praktis dan 100% Mudah

Bacaan Niat Sholat Subuh – Sholat Subuh memiliki keutamaan yang sangat besar dibandingkan dengan sholat fardhu lainnya. Waktu pelaksanaannya yang berada di awal hari menjadi momentum penting untuk memulai aktivitas dengan penuh keberkahan. Rasulullah SAW juga menegaskan dalam hadits riwayat Muslim bahwa “Barang siapa melaksanakan shalat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.”

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kewajiban shalat Subuh, bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk penghambaan dan perlindungan dari Allah SWT.

Niat Sholat Subuh Sendiri Berjamaah Makmum Imam

Niat ini cukup dihadirkan di dalam hati tanpa perlu diucapkan keras-keras, sebab inti dari niat adalah keikhlasan dan kesadaran dalam menjalankan ibadah. Dengan memahami bacaan niat sholat Subuh, seorang muslim dapat melaksanakan ibadahnya dengan benar sesuai tuntunan syariat.

Yuk, simak pembahasan bacaan niat sholat subuh lengkap dan tata caranya.

Bacaan Niat Sholat Subuh

Bacaan Niat Sholat Subuh Lengkap Serta Tata Caranya

Sebelum melaksanakan ibadah sholat Subuh, seorang muslim dianjurkan untuk menghadirkan niat di dalam hati sebagai bentuk kesadaran dan ketulusan dalam beribadah.

Bacaan niat sholat Subuh menjadi panduan penting agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat.

Text Niat Sholat Subuh Sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Latin:Ushollii fardhos Subhi rok a’taini mustaqbilal qiblati adaa’an lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan salat fardhu Subuh 2 raka’at menghadap kiblat, (sholat sendiri) karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Sholat Subuh Berjamaah Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لله تَعَالَى

Latin:Ushollii fardhos Subhi rok a’taini mustaqbilal qiblati imaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan salat fardhu Subuh 2 raka’at menghadap kiblat, menjadi Imam karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Subuh Berjamaah Sebagai Ma’mum

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Latin:Ushollii fardhos Subhi rok a’taini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan salat fardhu Subuh 2 raka’at menghadap kiblat, sebagai Ma’mum karena Allah Ta’ala.”

Keutamaan Niat Sholat Subuh Dalam Islam

Keutamaan Niat Sholat Subuh Berjamaah

Sholat Subuh bukan hanya sekadar kewajiban harian, tetapi ia adalah salah satu ibadah yang menyimpan banyak rahasia keutamaan dalam kehidupan seorang muslim. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 78 yang menyebutkan tentang pentingnya menjaga sholat fardhu, termasuk Subuh yang berada pada waktu fajar.

Hal ini menunjukkan bahwa sholat Subuh memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi, karena selain sebagai bentuk ketaatan, ia juga menjadi sarana untuk mendapatkan perlindungan, ketenteraman, serta cahaya iman yang akan menyinari langkah seorang hamba sepanjang hari.

Dengan menjaga sholat Subuh secara konsisten, seorang muslim berarti telah memulai harinya dengan kedekatan kepada Allah SWT dan membuka jalan menuju keberkahan hidup.

Sholat Subuh sebagai Penjaga Iman

Rasulullah SAW menegaskan dalam hadits riwayat Muslim: “Barang siapa melaksanakan shalat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.”

Hadits diatas menunjukkan bahwa sholat Subuh tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga bentuk perlindungan Allah SWT bagi hambanya. Seseorang yang menjaga sholat Subuh berarti menjaga keimanan dan hubungannya dengan Allah.

Momentum Awal Hari yang Penuh Berkah

Waktu Subuh menjadi saat yang istimewa karena bertepatan dengan pergantian malam menuju siang. Ketika seorang muslim memulai hari dengan sholat Subuh, maka aktivitas yang dijalani selanjutnya akan lebih ringan, penuh keberkahan, dan diberi kemudahan oleh Allah.

Hukum dan Kedudukan Niat Didalam Sholat

Hukum dan Kedudukan Niat dalam Sholat merupakan aspek mendasar dalam ibadah yang tidak bisa ditinggalkan, karena niat menjadi pembeda antara ibadah dengan aktivitas biasa sehari-hari.

Para ulama sepakat bahwa niat merupakan salah satu rukun sholat yang menentukan sah atau tidaknya pelaksanaan sholat seorang muslim. Tanpa adanya niat yang ikhlas karena Allah SWT, maka ibadah sholat tidak bernilai ibadah meskipun gerakannya sempurna.

Niat Sholat Subuh sebagai Rukun Sholat

Dalam syariat Islam, niat merupakan rukun utama sholat. Tanpa adanya niat, sholat dianggap tidak sah. Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan bahwa niat adalah keinginan hati untuk melakukan ibadah tertentu demi mencari ridho Allah.

Niat dalam Hati vs Diucapkan

Mayoritas ulama berpendapat bahwa niat cukup dihadirkan di dalam hati tanpa harus diucapkan. Namun, sebagian ulama membolehkan pelafalan niat dengan tujuan membantu kekhusyukan. Intinya, niat yang utama adalah kesadaran dalam hati untuk melaksanakan niat sholat Subuh.

Sunnah yang Menyertai Sholat Subuh

Melaksanakan sunnah-sunnah dengan penuh keikhlasan memberikan keberkahan pada awal hari bagi seorang muslim serta menguatkan kedisiplinan dalam menjaga ibadah.

Melaksanakan Sholat Qobliyah Subuh / Fajr

Salah satu sunnah yang sangat ditekankan sebelum melaksanakan sholat Subuh adalah sholat sunnah Qobliyah Subuh. Rasulullah SAW bersabda: “Dua rakaat sunnah Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).

Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan sholat sunnah sebelum Subuh atau bahasa lain Sholat Fajr. Dengan melaksanakannya, seorang muslim memperoleh pahala tambahan sekaligus mempersiapkan hati untuk sholat wajib.

Dzikir Sebelum & Sesudah Sholat Subuh

Sebelum iqamat (komat) dianjurkan memperbanyak Dzikir dan berdoa, karena berdo’a diantara Adzan dan Komat merupakan waktu terbaik doa dikabulkan.

Setelah melaksanakan sholat Subuh ada baiknya memperbanyak dzikir dan membaca do’a secara umum. Waktu Subuh hingga terbit matahari merupakan salah satu waktu mustajab juga untuk berdo’a.

Bersedekah

Keutamaan bersedekah di waktu Subuh memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi dalam ajaran Islam, karena pada saat itulah malaikat turun dan mendoakan kebaikan bagi hamba yang berinfak di jalan Allah.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa setiap pagi terdapat dua malaikat yang berdoa: satu mendoakan keberkahan bagi orang yang bersedekah, sementara yang lain mendoakan kebinasaan bagi orang yang enggan memberi.

Hal ini menunjukkan bahwa sedekah di waktu Subuh bukan hanya membuka pintu rezeki, tetapi juga mengundang perlindungan serta keberkahan hidup. Dengan memulai hari melalui amalan sedekah, seorang muslim sedang menanam kebaikan yang akan berdampak luas, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, maupun masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga: Panduan Niat Sholat Isya Beserta Tata Caranya

Keutamaan Menjaga Sholat Subuh Berjamaah

Keutamaan menjaga Sholat Subuh berjamaah sangatlah besar dalam Islam, karena amalan ini menjadi salah satu tanda keimanan seorang muslim yang benar-benar taat kepada Allah.

Dengan menjaga sholat Subuh berjamaah di masjid (bagi Pria), seorang muslim tidak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga meraih perlindungan, keberkahan, serta kekuatan spiritual untuk menghadapi aktivitas sepanjang hari.

Pahala Berlipat Ganda

Sholat Subuh yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid memiliki pahala yang berlipat. Rasulullah SAW bersabda: “Salat berjama’ah lebih utama dibandingkan salat sendiri dengan 27 darojah (derajat).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sholat Subuh berjamaah menjadi salah satu tanda keimanan yang kokoh karena dilakukan di waktu yang penuh tantangan, yakni saat manusia lainnya cenderung terlelap tidur.

Perlindungan dari Kemunafikan

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa salah satu tanda kemunafikan adalah malas menghadiri sholat Subuh berjamaah. Oleh karena itu, menjaga sholat Subuh di masjid merupakan bentuk keimanan yang nyata. Bangun di waktu Subuh bukanlah hal mudah. Namun, ketika seorang muslim berhasil melakukannya dengan niat ikhlas mengharap ridho Allah, itu menunjukkan disiplin spiritual yang tinggi. Hal ini berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, pendidikan, dan dipastikan mendatangkan keberkahan.

Perbedaan Sholat Subuh Dengan Sholat Lainnya

Terdapat gerakan yang membedakan antara sholat Subuh dengan sholat lainnya yaitu pada Qunut, terlepas dari perbedaan Mazhab akan kami bahas dibawah ini.

Perbedaan Sholat Subuh dengan Sholat Lainnya dari Sisi Qunut

Perbedaan Sholat Subuh dengan Sholat Lainnya

Salah satu perbedaan yang paling menonjol antara sholat Subuh dan sholat fardhu lainnya adalah adanya doa Qunut. Qunut adalah doa yang dibaca pada rakaat kedua sholat Subuh setelah bangkit dari rukuk, berisi permohonan hidayah, perlindungan dari keburukan, dan keberkahan dalam ibadah.

Sholat fardhu lain pada umumnya tidak disertai dengan doa Qunut secara rutin, kecuali pada kondisi tertentu seperti sholat witir di sebagian riwayat atau sholat nazilah (doa qunut ketika terjadi musibah besar).

Inilah yang membuat sholat Subuh memiliki keunikan tersendiri, karena sejak masa awal Islam, doa Qunut sering dijadikan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.

Bacaan Doa Qunut Sendiri:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ – وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ – وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ – وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ – وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ – فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ – وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ الَيْتَ – وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ – تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ – فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ – وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم

Latin:Allaahummahdiniiy fiiyman hadait, wa ‘aafiniiy fiyman ‘aafait, wa tawallaniiy fiiyman tawallait, wa baarik liy fiymaa a’thait, wa qiniiy birohmatika syarramaa kadhoit fainnaka taqdhiiy walaa yukdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, walaa yaizzu man ‘adait, tabaarokta rabbana wa ta’aalait, falakal hamdu ‘alaa maa kodhoit, astahgfiruka waatuubu ilaika, washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa‘alaa alihi wa shohbihi wasallam”.

Perbedaan Pandangan Mazhab tentang Qunut Subuh

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum membaca Qunut pada sholat Subuh. Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa Qunut Subuh adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan dibaca setiap hari, sehingga masyarakat Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i umumnya membiasakan diri membaca Qunut.

Sementara itu, Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali berpendapat bahwa Qunut tidak dibaca secara khusus pada sholat Subuh, melainkan pada sholat Witir atau saat terjadi musibah (Qunut Nazilah).

Perbedaan ini muncul karena variasi riwayat hadis tentang praktik Rasulullah SAW. Perbedaan pandangan tersebut seharusnya tidak menjadi alasan perpecahan, melainkan dipahami sebagai khazanah kekayaan fikih dalam Islam.

Tata Cara Sholat Subuh

Setelah membaca pembahasan niat sholat subuh, kita juga harus hafal bagamanai tata cara dalam mengerjakan shalat. Berikut ini, tata cara sholat subuh berjamaa atau sendiri, yaitu:

  • Membaca niat sholat Subuh
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Membaca salah satu surat di dalam Al-Quran.
  • Ruku dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kembali dengan membaca doa sujud
  • Berdiri kembali untuk mengerjakan rakaat yang kedua. Gerakannya sama seperti rakaat pertama. Namun ada tambahan doa ketika kamu melakukan i’tidal.
  • Di rakaat kedua ini NU (Nahdhotul Ulama) dianjuarkan membaca doa Qunut. Sedangkan Muhammadiyah tanpa membaca
  • I’tidal
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kembali dengan membaca doa sujud
  • Salam

❓ FAQ – Tanya Jawab Seputar Niat Sholat Subuh

1. Apakah niat sholat Subuh harus diucapkan?

Tidak wajib. Mayoritas ulama berpendapat bahwa niat cukup dalam hati. Melafalkannya diperbolehkan jika membantu kekhusyukan.

2. Apa perbedaan niat sholat Subuh sendiri dan berjamaah?

Secara umum, lafadz niat sama. Perbedaannya hanya pada kehadiran hati saat sholat berjamaah, yakni berniat mengikuti imam (berjamaah) atau sendiri.

3. Bagaimana jika lupa niat saat sholat Subuh?

Jika sejak awal tidak ada niat, sholat dianggap tidak sah. Namun jika sudah berniat di hati meskipun tidak melafalkan, sholat tetap sah.

4. Apakah niat sholat Subuh berbeda dengan sholat sunnah Qobliyah Subuh?

Ya, berbeda. Niat sholat Subuh adalah untuk sholat fardhu, sedangkan niat sholat Qobliyah Subuh adalah untuk sholat sunnah sebelum Subuh.

5. Mengapa niat sholat Subuh sangat penting?

Karena niat merupakan inti ibadah yang membedakan antara ibadah dengan aktivitas biasa. Tanpa niat, sholat tidak memiliki nilai syar’i.

6. Bagaimana jika lupa Qunut bagi yang bermazhab Syafi’i?

Dalam mazhab Syafi’i, Qunut Subuh termasuk sunnah ab’ad. Jika terlupa, sholat tetap sah, namun disunnahkan sujud sahwi untuk menutup kekurangan. Caranya: lanjutkan sholat seperti biasa dan lakukan sujud sahwi sebelum salam. Apabila baru ingat setelah salam dan jeda masih singkat, boleh melakukan sujud sahwi lalu salam kembali. Jika jeda terbilang lama atau sudah berpisah dari tempat sholat, tidak perlu sujud sahwi dan sholat tetap sah.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Tarawih di Rumah Sendiri, Bacaan Niatnya

Intisari: Niat Sholat Subuh adalah inti yang menegaskan kesungguhan seorang hamba untuk menghadap Allah SWT di awal hari. Niat ini bukan sekadar lafadz, melainkan ketetapan hati yang membedakan ibadah dari sekadar gerakan tanpa makna. Dengan niat yang benar, setiap rakaat Subuh menjadi sumber cahaya, perlindungan, serta keberkahan dalam menjalani aktivitas seharian penuh. Perbedaan kecil dalam lafadz di antara mazhab tidak mengurangi makna besar dari niat itu sendiri, sebab yang terpenting adalah keikhlasan hati. Karena itu, mari kita jaga kekhusyukan Niat Sholat Subuh dan sempurnakan amal ini dengan membiasakan diri melaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid untuk meraih keutamaan yang dijanjikan.

DAFTAR ISI