Arti Miqot Adalah Kunci Sahnya Umroh, Wajib Tahu 5 Lokasinya!

Pengertian Miqot adalah titik awal ibadah yang sering kali luput dari perhatian, padahal justru menjadi penentu sah atau tidaknya umroh dan haji seseorang.

Dalam Islam, miqot bukan sekadar tempat geografis, tapi penanda batas niat suci. Begitu jamaah melewati miqot tanpa berihram, konsekuensinya bukan sekadar aturan teknis melainkan ibadah bisa cacat secara syariat. Maka pahamilah, miqot adalah bagian dari adab menuju Baitullah.

Miqot Adalah Artinya

Secara sederhana, miqot terbagi menjadi dua: miqot zamani (waktu) dan miqot makani (tempat).

Dalam konteks umroh, yang lebih sering dibahas adalah miqot makani. Rasulullah SAW telah menetapkan lima titik miqot adalah yang utama berdasarkan arah kedatangan jamaah dari negara asal.

Menjalani umroh atau haji tanpa memahami arti miqot adalah ibarat memulai perjalanan tanpa tahu titik Start ❞.

Perjalanan ibadah ini bukan sekadar soal fisik, tapi juga kesiapan spiritual. Miqot adalah momen penting yang menandai perubahan, bukan hanya dalam pakaian ihram, tapi juga dalam niat, kesungguhan hati, dan kesadaran bahwa Anda tengah meninggalkan urusan dunia untuk sementara, demi fokus sepenuhnya hanya kepada Allah.

Karena itu, mengenali miqot bukan hanya kewajiban fikih, tapi bagian dari menghayati perjalanan suci menuju Tanah Suci.

Mengenal Arti Miqot Adalah:

Pengertian Miqot Adalah : Arti Penjelasan Lengkap, Sejarah, Jenis, Jarak, dan Dalilnya. Sebelum menapakkan kaki di Tanah Haram untuk menunaikan ibadah umroh & haji, setiap jamaah diwajibkan untuk berniat (niat ihram) dari titik yang disebut Miqot. Tapi tahukah Anda apa sebenarnya arti miqot, kenapa ada beberapa tempat berbeda, dan bagaimana cara menetapkan niat ketika kita berada di pesawat atau bandara?

Artikel ini akan membahas tuntas miqot umroh & haji, lengkap dengan sejarahnya, macam-macam lokasi miqot, jarak ke Makkah, dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, serta penjelasan ulama mengenai kondisi modern seperti niat dari pesawat dan bandara Jeddah.

Secara bahasa Arab, miqot adalah (الميقات), berarti waktu yang ditentukan atau batas tertentu. Dalam konteks ibadah umroh dan haji, miqot terbagi dua:

1. Miqot Zamani (ميقات زماني) – Batas Waktu

Miqot Zamani adalah waktu yang ditentukan untuk memulai ihram. Untuk umroh, waktunya bebas sepanjang tahun. Berbeda dengan haji, yang miqot zamaninya adalah mulai bulan Syawwal hingga 10 Dzulhijjah.

2. Miqot Makani (ميقات مكاني) – Batas Tempat

Miqot Makani adalah batas lokasi secara geografis dimana jamaah wajib mulai niat ihram (umroh). Jika melewati batas ini tanpa niat ihram, maka terkena denda (dam) atau mengulangi niatnya di tempat miqot atau ibadah umrohnya tidak sah karena meninggalkan salah satu Rukun umroh.

Dalil Tentang Miqot dalam Al-Qur’an dan Hadist

📖 Al-Qur’an – Surah Al-Baqarah Ayat 196

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…“(QS. Al-Baqarah: 196)

Ayat ini menjadi dasar pentingnya melaksanakan umroh dengan tata cara yang benar, termasuk mematuhi miqot.

📜 Hadist Shohih – Riwayat Bukhari dan Muslim, yang artinya:”Rasulullah SAW menentukan miqot bagi penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tempat itu juga berlaku bagi siapa saja yang melewatinya dan ingin menunaikan haji atau umroh.”

Baca Juga: 20 Tempat Ziarah di Madinah Paling Populer Tahun Ini

Macam-Macam Miqot Makani (Tempat)

Lima lokasi yang ditetapkan langsung oleh Rasulullah SAW, dan inilah yang menjadi batas miqot adalah:

No. Nama Miqot Asal Jamaah Jarak Kondisi Saat Ini
1. Dzul Hulaifah Penduduk Madinah ± 450 km Kini dikenal sebagai Bir Ali, masjid besar dan nyaman
2. Al-Juhfah Penduduk Syam (Suriah, Yordania, Palestina, Mesir) ± 187 km Kini digantikan oleh Rabigh karena Juhfah terbengkalai
3. Qarnul Manazil Penduduk Najd (Riyadh & sekitarnya) ± 94 km Terletak dekat Thaif, miqot umum jamaah Asia & domestik
4. Yalamlam Penduduk Yaman ± 92 km Terletak di arah selatan, dipakai jamaah Indonesia saat Ihram
5. Dzat ‘Irq Penduduk Iraq dan sekitarnya ± 94 km Kurang populer, digunakan oleh jamaah dari timur laut

Sejarah Singkat Penetapan Miqot

Pemilihan tempat miqot oleh Nabi SAW bukan tanpa alasan. Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena merupakan jalur masuk utama ke Makkah pada masa itu.

Contohnya:

  • Dzul Hulaifah adalah jalur paling umum dari Madinah ke Makkah.
  • Yalamlam dulunya adalah jalur perdagangan laut dari Yaman dan Asia Tenggara.
  • Qarnul Manazil menjadi jalur utama jamaah dari Najd (sekarang Riyadh dan sekitarnya).

Nabi Muhammad SAW menetapkan miqot adalah sebagai rahmat, agar jamaah tidak kesulitan dan bisa mempersiapkan niat ihram dari tempat yang layak.

Miqot Jamaah Indonesia, Dari Mana?

Mayoritas jamaah dari Indonesia menempuh jalur udara. Karena itu, mereka tidak melewati miqot darat secara langsung bagi yang akan langsung berumroh menuju Kota Makkah. Miqot adalah batas dimulainya ihram, sehingga jamaah harus sudah berihram dari dalam pesawat sebelum melewati garis miqot. Sementara itu, bagi jamaah Indonesia yang menuju Madinah terlebih dahulu sebelum ke Makkah, mereka mengambil miqot di Dzul Hulaifah (Bi’r Ali), karena dianggap datang dari arah Madinah.

✈️ Miqot di Pesawat Orang Indonesia

Jika jamaah naik pesawat menuju Jeddah dan ingin langsung ke Makkah, maka harus berniat ihram dari udara, beberapa menit sebelum pesawat melintasi wilayah miqot adalah Yalamlam.

Biasanya, pramugari akan mengumumkan:

“Sebentar lagi kita akan melewati miqot. Bagi penumpang yang akan umroh, silakan mengenakan pakaian ihram dan berniat umroh sekarang.”

Niat Umroh: لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ عُمْرَةً

Labbaik Allahumma umratan

Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk Berumroh.

Miqot Paling Disukai Jamaah dan Pernah Dipakai oleh Nabi SAW

Masjid Miqot Bir Ali Dzu Khulaifah

Dalam perjalanan ibadah umroh, pemilihan miqot adalah menjadi bagian penting yang tak hanya ditentukan oleh arah kedatangan, tapi juga preferensi jamaah umroh. Dari lima miqot utama yang ditetapkan Rasulullah SAW, inilah miqot yang paling disukai jamaah saat ini adalah Dzul Hulaifah, atau lebih dikenal dengan Bi’r Ali. Lokasinya berada sekitar 11 km dari pusat kota Madinah, dan menjadi favorit karena kenyamanan fasilitasnya: Masjid luas ber-AC, tempat wudhu yang terawat, dan akses yang sangat mudah dari hotel-hotel di Madinah. Jamaah dari Indonesia dan negara lainpun yang menuju Makkah lewat Madinah hampir selalu singgah di Masjid ini untuk mengambil Miqot dan berihrom disini.

Namun jika berbicara tentang miqot adalah yang secara langsung pernah digunakan oleh Rasulullah SAW, maka jawabannya adalah Dzul Hulaifah (Bir Ali) juga. Nabi Muhammad memulai ihram dari tempat ini ketika beliau berangkat haji dari Madinah ke Makkah, sebagaimana tercatat dalam berbagai riwayat shahih. Dzul Hulaifah menjadi satu-satunya miqot yang secara eksplisit disebutkan digunakan oleh Nabi saat berhaji, menjadikannya memiliki nilai sejarah dan spiritual tersendiri. Inilah yang membuat banyak jamaah merasa lebih khusyuk saat memulai ihram dari tempat yang sama dengan jejak Rasulullah SAW.

Meski setiap miqot adalah memiliki keutamaan dan penggunaannya sesuai arah kedatangan, Dzul Hulaifah tetap menjadi yang paling populer bukan hanya karena logistik, tetapi karena unsur historis dan emosional. Para jamaah merasa lebih dekat secara ruhani karena menapaki tempat yang sama dengan Nabi SAW ketika beliau mengucapkan talbiyah. Ini menjadikan miqot adalah bukan hanya titik syariat, tetapi juga simbol ikatan hati antara umat dan Rasulnya. Maka tak heran, Bi’r Ali kerap menjadi lokasi dengan suasana paling khusyuk dalam setiap musim umroh.

Miqot Penduduk Makkah, Begini Ketentuan Unik untuk Warga Tanah Haram Termasuk Warga Indonesia di Makkah

Berbeda dengan jamaah yang datang dari luar, penduduk Makkah memiliki aturan miqot yang khusus dalam melaksanakan umroh. Miqot penduduk Makkah adalah tempat di dalam wilayah haram Makkah yang digunakan untuk keluar sejenak sebelum kembali masuk dengan niat ihram. Artinya, mereka tidak bisa berihram dari rumah atau tempat tinggal mereka langsung, melainkan harus keluar dari batas haram terlebih dahulu, karena ihram harus dimulai dari luar Tanah Haram.

Siapa yang disebut sebagai penduduk Makkah? Tidak hanya warga asli yang lahir dan tinggal lama di kota suci ini, namun juga mencakup siapa saja yang menetap dalam waktu yang lama, seperti pekerja musiman, mahasiswa, atau ekspatriat yang bermukim secara sah. Seseorang dikategorikan sebagai penduduk Makkah apabila ia tidak berniat keluar dari kota dalam waktu dekat dan menjadikan Makkah sebagai tempat tinggal tetap sementara atau musafir temporer seperti jamaah umroh. Ini membedakan mereka dari jamaah luar kota yang datang sebagai tamu umroh.

Adapun lokasi yang paling umum digunakan sebagai miqot penduduk Makkah adalah Tan’im (Masjid Aisyah), sekitar 7 km dari Masjidil Haram. Dikenal luas sebagai tempat penduduk Makkah yang ingin memulai ihram. Selain Tan’im, tempat lain yang juga bisa dijadikan miqot adalah Ji’ranah (24 km) dan Hudaibiyah (22 km), yang semuanya terletak di luar batas Tanah Haram. Dengan keluar ke titik ini, penduduk Makkah memenuhi syarat sah ihram sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Miqot Tanim Masjid Aisyah

Waktu Terbaik Keluar Miqot Adalah Dengan Cara Menghindari Macet

Keluar menuju miqot seperti Tan’im sebaiknya dilakukan di luar jam sibuk Makkah. Waktu terbaik adalah antara pukul 08.00–11.00 pagi atau setelah Isya (sekitar pukul 21.00 ke atas). Hindari waktu menjelang salat Jumat, waktu Ashar, dan menjelang Maghrib karena arus kendaraan di area Masjidil Haram dan sekitarnya sangat padat, terutama saat musim ramai (Rabiul Awal, Ramadan, dan Dzulhijjah). Jika memungkinkan, koordinasikan dengan pengemudi atau layanan travel agar bisa berangkat lebih awal.

Tips Naik Transportasi Lokal atau Taksi ke Miqot (Tan’im)

Bagi penduduk atau jamaah yang tinggal di Makkah, taksi resmi dan angkot lokal (sering disebut “sayyarah”) bisa digunakan untuk menuju miqot. Tarif taksi menuju Tan’im berkisar antara 15–40 riyal tergantung jarak dan negosiasi. Pastikan menggunakan taksi berizin atau dibisa juga dipesan lewat orang hotel untuk lebih tenang. Jika ingin lebih hemat, jamaah bisa menggunakan bus Saptco atau bus putih yang sering mangkal di sekitar Terminal Bab Ali atau Misfalah. Sebaiknya bawa air minum, dan pastikan pengemudi tahu Anda akan pulang kembali ke Makkah setelah niat ihram.

Miqot Adalah Batas Ihram, Ini Tips Praktis Sebelum Sampai Titik Miqot Saat di Pesawat

  1. Siapkan pakaian ihram sejak dari rumah atau bandara keberangkatan.
  2. Gunakan jam tangan atau pengingat untuk tahu kapan mendekati miqot.
  3. Tanyakan ke pramugari kapan waktu terbaik niat ihram.
  4. Berwudhu di pesawat jika memungkinkan.
  5. Jangan menunggu sampai mendarat di Jeddah

Miqot adalah bukan sekadar titik awal di peta perjalanan, melainkan tanda ketaatan dan kesiapan hati untuk memasuki ibadah yang mulia. Dengan memahami hukum dan praktik miqot, kita bisa menunaikan umroh atau haji sesuai tuntunan, menjaga sahnya ihram serta menghindari kesalahan yang bisa mengurangi kesempurnaan ibadah, dan yang paling penting adalah menyambut panggilan Allah dalam kondisi sudah siap ilmu dan keyakinan.

❓ FAQ – Tanya Jawab Seputar Arti Miqot

1. Apakah jamaah yang tinggal di Makkah harus berihram dari miqot?

Jamaah yang berdomisili di Makkah tidak wajib pergi jauh ke miqot utama untuk berihram. Mereka bisa menggunakan miqot lokal seperti Masjid Tan‘im, Masjid Ji’ronah, atau Masjid Hudaybiyah yang jaraknya cukup dekat dari pusat kota Makkah. Ini berlaku terutama untuk umroh kedua dan seterusnya. Namun, jika jamaah keluar dari area Makkah melewati miqot utama, maka wajib berihram dari tempat tersebut. Ini adalah kemudahan yang telah disepakati oleh para ulama agar ibadah lebih praktis tanpa mengurangi keabsahan ihram.

2. Apa saja syarat sah niat ihram di udara?
  • Jamaah harus sudah memakai pakaian ihram.
  • Berniat dengan jelas, contohnya: “Labbaik Allahumma Umrotan” atau “Nawaitul Umrah Lillahi Ta’ala”
  • Niat dilakukan saat pesawat mulai memasuki wilayah miqot.
  • Jika memungkinkan, berwudhu terlebih dahulu di pesawat.
  • Jangan menunda niat sampai turun di bandara, karena sudah melewati miqot.

Dengan memenuhi syarat ini, ihram dari udara menjadi sah dan ibadah umroh bisa dilanjutkan tanpa masalah.

3. Apa hukumnya jika lewat miqot tanpa ihram?

Jika melewati titik miqot tanpa ihram, wajib bayar dam (denda) atau kembali ke miqot untuk berihram dari sana. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melewati miqat tanpa ihram, maka atasnya dam.” (HR. Al Baihaqi).

4. Bolehkah jamaah berihram dari bandara Jeddah?

Pendapat ulama berbeda:

  • Mayoritas ulama menetapkan bahwa Jeddah bukan miqot, karena jamaah sudah melewati jalur miqot (Yalamlam/Qarnul Manazil) saat pesawat melintas
  • Namun MUI membolehkan niat ihram di bandara Jeddah bagi jamaah Indonesia, tanpa kewajiban bayar dam, karena ini termasuk ijtihad dalam kemudahan

Rekomendasi paling aman: niat ihram di pesawat saat lintasi miqot jika tanda pengumuman sudah disampaikan awak kabin.

✈️ Bingung berMiqot di Pesawat atau di Darat?

Kami bantu Antum pahami titik miqot sesuai rute, termasuk fasilitas terbaik di setiap lokasi!, 📞 Klik gambar ini untuk konsultasi & dapatkan pilihan paket lengkap layanan land arrangement umroh | 💼 Legal & Berizin Resmi | 📍 Tim lokal di Makkah & Madinah, inshAllah bersedia mensupport perjalanan ibadah Antum.

PT Lima Pilar Travelindo

DAFTAR ISI