Perbedaan Haji dan Umroh – Ibadah umroh dan haji merupakan dua ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, keduanya termasuk dalam jenis ibadah mahdhah yang pelaksanaannya telah diatur langsung oleh Allah dan Rosulnya.
Namun meskipun memiliki kemiripan dalam beberapa hal, seperti lokasi pelaksanaan, yaitu di Tanah Suci Makkah & Madinah, kedua ibadah ini memiliki banyak perbedaan dari segi hukum, waktu pelaksanaan, rukun, durasi hingga tata cara pelaksanaannya.
Disini akan membahas secara mendalam penjelasan perbedaan umroh dan haji, lengkap dengan syariat, rangkaian, serta referensi ayat dan hadist shahih.
Jelaskan Perbedaan Haji dan Umroh
Secara umum, perbedaan haji dan umroh terletak pada waktu, hukum, dan rukun ibadahnya. Ibadah haji memiliki waktu tertentu yaitu hanya bisa dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan umroh bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.
Haji juga memiliki hukum wajib bagi yang mampu, karena merupakan rukun Islam kelima. Adapun umroh menurut sebagian ulama hukumnya sunnah muakkadah, namun menurut mazhab Syafi’i dan Hanbali, hukumnya adalah wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Dasar Perbedaan Hukum Haji dan Umrah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Latin: “Wa atimmul-hajja wal-‘umrata lillaah”
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”
Ayat ini menjadi dalil kewajiban menyempurnakan kedua ibadah ini. Namun, keutamaan dan hukum wajibnya berbeda sebagaimana dijelaskan dalam sunnah.
1. Hukum Perbedaan Haji dan Umroh
Ibadah haji hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan keamanan perjalanan. Haji menjadi rukun Islam kelima berdasarkan hadist berikut:
“Islam dibangun di atas lima (rukun)… dan menunaikan haji ke Baitullah” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Hukum Umroh, Apakah Umrah Wajib?
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum umrah. Mazhab Syafi’i dan Hanbali mengatakan umroh wajib sekali seumur hidup, sementara Mazhab Hanafi dan Maliki menyatakan sunnah muakkadah. Pendapat yang kuat menyatakan bahwa umrah adalah ibadah yang sangat dianjurkan.
Hadist dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَعَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ؟ قَالَ: نَعَمْ، عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ: الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
Artinya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah perempuan wajib berjihad? Beliau menjawab: Ya, bagi mereka jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah.” (HR. Bukhari)
Perbedaan Haji dan Umroh adalah
Untuk lebih mudah dipahami, berikut tabel perbandingan perbedaan haji dan umroh:
No | Aspek | Haji | Umrah |
---|---|---|---|
1. | Waktu Pelaksanaan | Hanya di bulan Dzulhijjah | Kapan saja sepanjang tahun |
2. | Hukum | Wajib bagi yang mampu | Wajib/sunnah (tergantung mazhab) |
3. | Rukun | Ada 5 (termasuk wukuf Arafah) | Ada 4 (tidak ada wukuf) |
4. | Durasi Pelaksanaan & Perjalanan | 28 hari s/d 40 hari | minimal 9 hari (tergantung paket) |
5. | Rangkaian | Lebih kompleks dan panjang | Lebih ringkas |
6. | Lokasi | Arafah, Muzdalifah, Mina | Sekitaran Masjidil Haram saja |
Perbedaan Waktu Ibadah Haji (Dzulhijjah) & Umrah
Salah satu perbedaan haji dan umroh adalah pada waktu pelaksanaannya. Ibadah haji hanya dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah, tepatnya dimulai sejak tanggal 8 (Tarwiyah), 9 (wukuf di Arafah), 10 (hari Nahr), hingga hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya:
“(Waktu untuk mengerjakan ibadah) haji adalah beberapa bulan yang telah diketahui” (QS. Al-Baqarah: 197)
Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja, termasuk di luar musim haji, dengan durasi pelaksanaannya pun jauh lebih singkat, yakni hanya sekitar 3–4 jam, tergantung kondisi keramaian.
Inilah apa perbedaan haji dan umroh yang paling mencolok: haji terikat waktu dan memakan waktu panjang, sementara umroh lebih fleksibel dan singkat.
Perbedaan Haji dan Umroh Aspek Rangkaian
Rangkaian Haji :
- Ihram dari miqat
- Wukuf di Arafah
- Mabit di Muzdalifah
- Melempar jumrah
- Thawaf Ifadah
- Sa’i
- Tahallul
Rangkaian Umroh :
- Ihram dari miqat
- Thawaf mengelilingi Ka’bah
- Sa’i antara Shafa dan Marwah
- Tahallul
Perbedaan Niat Haji dan Umroh
Terdapat perbedaan haji dan umroh dalam niat merupakan awal dari segala bentuk ibadah. Niat Naji dan Umroh juga berbeda, niat yang diucapkan ketika mengenakan ihram di Miqat.
Niat Haji
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: “Nawaitul hajja wa ahromtu bihi lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat melaksanakan haji dan berihram karena Allah Ta’ala.”
Niat Umroh
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: “Nawaitul umrota wa ahromtu biha lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat melaksanakan umroh dan berihram karena Allah Ta’ala.”
Perbedaan Haji dan Umroh Dari Sisi Rukunnya
Rukun Haji Ada 5 :
- Ihram dari miqat
- Wukuf di Arafah
- Thawaf Ifadah
- Sa’i
- Tahallul
Rukun Umroh Ada 4 :
- Ihram
- Thawaf
- Thawaf Ifadah
- Sa’i
- Tahallul
Syarat Wajib Umrah dan Haji
Secara hukum syarat melaksanakan haji maupun umroh tidak ada perbedaan alias sama saja. Berikut syaratnya:
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Merdeka bukan seorang Budak
- Mampu (fisik, finansial, dan aman)
Perbedaan Jenis Haji: Tamattu’, Ifrad, dan Qiran
Salah satu aspek penting dalam memahami perbedaan haji dan umroh adalah memahami tiga cara pelaksanaan haji, yaitu: Tamattu’, Ifrad, dan Qiran. Ketiganya memiliki karakteristik dan teknis pelaksanaan yang berbeda, walau tetap dilakukan dalam bulan haji.
1. Haji Tamattu’
Tamattu’ adalah jenis haji yang paling banyak dilakukan oleh jamaah Indonesia. Jamaah melakukan umroh terlebih dahulu pada bulan Syawal, Dzulqa’dah, atau awal Dzulhijjah, kemudian bertahallul. Setelah itu, pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah berihram kembali untuk menunaikan haji.
Keistimewaannya adalah jamaah mendapat dua pahala: umrah dan haji, namun wajib membayar dam (denda).
2. Haji Ifrad
Dalam haji Ifrad, jamaah langsung berniat untuk haji saja tanpa umrah sebelumnya. Biasanya dilakukan oleh penduduk Makkah atau jamaah yang sudah sering ke tanah suci. Tidak ada kewajiban membayar dam dalam jenis ini.
3. Haji Qiron
Jenis ini menggabungkan umrah dan haji dalam satu ihram. Jamaah tidak bertahallul di antara keduanya, sehingga cukup sekali berihram untuk dua ibadah. Haji Qiran juga mewajibkan dam.
Perbedaan haji dan umrah juga dapat terlihat dari model ibadah ini: Umrah hanya memiliki satu bentuk (standar), sedangkan haji memiliki beberapa pilihan.
Hikmah dan Keutamaan Haji dan Umrah
Keutamaan Haji yang Mabrur :
Rasulullah SAW bersabda:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: “Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali SURGA.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Umroh :
Umroh juga memiliki keutamaan besar, di antaranya dapat menggugurkan dosa-dosa kecil, doa dikabulkan, berkesempatan sholat di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram yang pahalanya berlipat ganda, luput dari kefakiran, bagi wanita sebagai media untuk berjihad fi sabilillah, dan banyak hal lainnya tentang keutamaan umroh.
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا
Artinya:“Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Perbandingan Psikologis dan Spiritualitas Antara Haji dan Umrah
Ketika membahas perbedaan haji dan umroh, tidak hanya cukup melihat dari sisi teknis saja. Kita juga perlu menyoroti pengalaman psikologis dan spiritual yang menyertai kedua ibadah ini. Haji, dengan durasi yang lebih panjang, medan yang lebih menantang, dan ritual yang lebih kompleks, secara alami memberikan tekanan emosional yang lebih besar dibandingkan umroh.
Haji sama dengan Latihan Totalitas Diri
Dalam haji, jamaah diuji dalam banyak hal: kesabaran dalam antrian, keikhlasan saat berdesakan, dan keteguhan hati di tengah keterbatasan. Semua ini menjadi bagian dari proses spiritual yang membentuk karakter seorang Muslim sejati.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barang siapa yang menunaikan haji tanpa berkata kotor dan berbuat maksiat, maka ia kembali (dalam keadaan suci) seperti hari dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedangkan Umroh Dapat Berkesempatan Dekat dengan Allah
Meski lebih ringan, umroh tetap memiliki nilai spiritual besar, khususnya dalam membersihkan dosa-dosa kecil dan memperkuat hubungan dengan Allah. Banyak jamaah merasakan ketenangan batin setelah menyelesaikan thawaf dan sa’i.
Kesalahan Umum Jamaah Menyikapi Perbedaan Haji dan Umroh
Sebagai ibadah yang sakral, kesalahan kecil bisa berdampak besar. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan jamaah, baik saat umroh maupun haji.
Saat Umroh :
- Tidak memahami niat dan rukun secara tepat
- Kurang memahami Fiqih ibadah
- Tidak menutup aurat dengan sempurna
- Terlalu sibuk dengan foto-foto di Masjidil Haram
Saat Haji :
- Tidak serius mempersiapkan fisik
- Gagal menjaga lisan saat wukuf dan melempar jumrah
- Terlalu bergantung pada rombongan dan kurang mandiri
- Tidak memahami makna spiritual dari setiap ritual
Solusi: Calon jamaah sebaiknya mengikuti manasik secara serius, membaca buku-buku panduan, serta memperbanyak doa agar niat dan ibadah benar-benar maksimal karena Allah.
Tips Praktis Menjalankan Umroh dan Haji
Berikut adalah beberapa tips penting yang sangat berguna bagi jamaah:
- Persiapkan fisik minimal 3 bulan sebelum berangkat. Berjalan kaki 30 menit sehari bisa sangat membantu stamina saat thawaf dan sa’i.
- Pelajari rukun dan syarat wajib secara menyeluruh agar tidak keliru saat di lapangan.
- Bawa perlengkapan pribadi secukupnya. Fokus utama adalah ibadah, bukan gaya berpakaian.
- Hindari terlalu banyak belanja. Waktu di Tanah Suci sangat berharga untuk digunakan berdoa dan bertafakur.
- Perbanyak membaca doa dan dzikir. Gunakan waktu luang untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan hanya ngobrol kosong.
Renungan: Umroh dan Haji sebagai Panggilan Ilahi: Umroh dan haji bukan perjalanan wisata, melainkan perjalanan jiwa. Banyak orang mampu secara finansial, namun belum dipanggil. Sebaliknya, ada orang yang tampak biasa saja, tapi bisa berangkat karena ketulusan niat dan kekuatan doa. Setiap langkah menuju Ka’bah adalah langkah kembali ke fitrah, dan setiap air mata yang jatuh di depan Multazam adalah tanda cinta antara hamba dan Rabb-nya.
Pilih Umroh Dulu atau Langsung Haji?, Keduanya Mulia Kok
Akhirnya, setelah pembahasan panjang tentang apa perbedaan haji dan umroh, kita bisa menyimpulkan:
- Haji adalah pilar Islam, wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
- Umroh adalah ibadah penuh pahala yang bisa dilakukan kapan saja.
- Keduanya suci, mulia, dan membentuk manusia baru yang bersih dari dosa.
Jangan tunda! Jika mampu, segera ambil keputusan. Karena mungkin hari ini Anda sehat dan mampu, tapi tidak ada jaminan esok.
Doa Pulang Umroh dan Haji
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجَّنَا مَبْرُورًا، وَسَعْيَنَا مَشْكُورًا، وَذَنْبَنَا مَغْفُورًا، وَعَمَلَنَا صَالِحًا مَقْبُولًا
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji kami mabrur, usaha kami diterima, dosa kami diampuni, dan amal kami diterima sebagai amal saleh.”
Pertanyaan Yang Sering Diajukan (FAQ’s)
1. Apakah orang yang sudah umroh tetap wajib haji?
Ya. Umrah tidak menggugurkan kewajiban haji. Jika seseorang sudah umrah berkali-kali namun belum haji, maka dia tetap wajib berhaji bila sudah mampu.
2. Apa perbedaan haji dan umroh dari sisi biaya?
Umroh jauh lebih murah, biasanya berkisar antara Rp23–35 juta. Haji, terutama haji reguler, bisa mencapai Rp50–70 juta, bahkan lebih tinggi untuk Haji Khusus (ONH plus) berkisar 250 juta.
3. Apakah boleh umroh di bulan Dzulhijjah?
Boleh. Namun jika seseorang berada di Makkah selama bulan Dzulhijjah, ia dianjurkan sekaligus menunaikan haji, karena waktunya telah tiba.
Baca Juga: Land Arrangement Umroh No.1
Intisari : Perbedaan Haji dan Umroh, jangan salah pilih! Haji dan umroh adalah dua ibadah agung yang dilakukan di Tanah Suci, namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Tapi yang pasti, keduanya adalah jalan menuju pengampunan dan kedekatan dengan Allah SWT.