Tiang Raudhah merupakan pilar-pilar bersejarah yang menyimpan banyak kisah di dalam Masjid Nabawi. Jamaah haji atau umroh sering mencari keberadaan tiang ini untuk berdoa karena nilai sejarahnya. Hal ini karena mengetahui maknanya akan membuat ibadah kita di Taman Surga semakin dalam. Keberadaan tiang ini juga sangat membantu jamaah berfokus pada doa.
Sekilas Tentang Tiang Raudhah
Memahami sejarah pilar ini sangat vital sebelum Anda memasuki area Raudhah. Berdasarkan Detik Hikmah, pilar-pilar ini menandai berbagai peristiwa penting dalam perjalanan sirah nabawiyah. Pengetahuan ini akan mengubah cara pandang Anda terhadap struktur bangunan tua masjid tersebut.
Tiang Raudhah berdiri kokoh di area taman surga yang terletak antara mimbar dan rumah Nabi ﷺ. Tiang ini bukan hanya berfungsi sebagai penopang atap masjid, tetapi juga sebagai penanda sejarah Islam yang krusial. Pilar ini menjadi elemen arsitektur paling penting dalam struktur bangunan asli masjid. Keberadaan pilar-pilar ini menjadi saksi bisu perjalanan dakwah Nabi Muhammad ﷺ selama di Madinah.
Terdapat enam tiang utama di area ini yang masing-masing memiliki nama dan kisah khusus. Pilar-pilar di Raudhah ini merekam berbagai kejadian bersejarah pada masa hidup Rasulullah ﷺ. Tiang ini mengabadikan momen turunnya wahyu hingga menjadi saksi bisu tempat taubat sahabat. Anda harus merenungkan makna mendalam dari setiap kisah yang pernah terjadi di sana.
Pengelola masjid telah memberikan tanda khusus pada tiang raudhah di masjid nabawi ini untuk membedakannya. Desain yang khas ini sangat memudahkan jamaah dalam mengenali posisinya di antara tiang-tiang lain. Penandaan visual ini membantu peziarah menghayati nilai sejarah di lokasi tersebut dengan lebih baik. Perbedaan warna dan ornamennya menonjol jelas di antara pilar perluasan masjid yang baru.
Tiang ini berfungsi sebagai simbol kedekatan emosional umat Islam dengan Nabinya. Jamaah akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa saat beribadah di dekat pilar tersebut. Kisah di balik setiap tiang menghubungkan hati jamaah secara langsung dengan masa kenabian. Jamaah seolah-olah bisa merasakan kehadiran dan bimbingan spiritual Rasulullah ﷺ di sana.

6 Jenis Tiang Raudhah yang Bersejarah
Setiap pilar di bawah kubah Raudhah ini memiliki latar belakang kisah yang unik dan berbeda. Menurut Himpuh, kita perlu mengenal nama-namanya agar bisa memanjatkan doa yang sesuai konteks. Masing-masing pilar merekam jejak perjuangan para sahabat dan Nabi secara detail. Berikut enam jenis tiang yang wajib Anda ketahui.
Tiang Aisyah (Ustuwānāt Aisyah)
Nabi ﷺ sering melakukan shalat fardhu maupun sunnah di titik lokasi ini semasa hidupnya. Sayyidah Aisyah pernah membocorkan keutamaan lokasi ini kepada para sahabat terdekat. Jamaah kini berlomba-lomba untuk bisa shalat di sini karena mengharapkan keberkahannya. Lokasinya berada tepat di bagian tengah area Raudhah yang sering dipadati pengunjung.
Tiang Taubat (Ustuwānāt at-Taubah)
Sahabat Abu Lubabah mengikat dirinya sendiri di tiang ini sebagai bentuk penyesalan dan taubat. Allah kemudian menerima taubatnya setelah ia menyiksa diri selama beberapa hari di sana. Pilar ini menjadi simbol abadi pengampunan dosa bagi para pendosa yang ingin kembali. Kesabaran Abu Lubabah mengajarkan kita semua tentang arti dari sebuah penyesalan sejati.
Tiang Sarir (Ustuwānāt as-Sarīr)
Rasulullah ﷺ sering beristirahat di lokasi ini saat beliau sedang melakukan i’tikaf di masjid. Beliau meletakkan tempat tidur sederhana atau pelepah kurma di titik ini untuk tidur. Jamaah mengenangnya sebagai tempat istirahat sang Nabi yang mulia dan penuh kesederhanaan. Keterbatasan tempat tidur Nabi mengajarkan kita arti zuhud terhadap kemewahan dunia.
Tiang Muhajirin (Ustuwānāt al-Muhājirīn)
Kaum Muhajirin sering berkumpul di sekitar tiang ini untuk berdiskusi dan bermusyawarah. Mereka duduk melingkar di sini untuk membicarakan urusan agama bersama Rasulullah ﷺ. Lokasi ini menjadi saksi bisu persaudaraan yang sangat erat di antara umat Islam awal. Persaudaraan erat mereka menjadi dasar pondasi bagi kejayaan peradaban Islam selanjutnya.
Tiang Jibril (Ustuwānāt Jibrīl)
Malaikat Jibril sering turun di titik ini saat menyampaikan wahyu kepada Rasulullah ﷺ. Beliau menemui Nabi Muhammad ﷺ tepat di lokasi tiang raudhah madinah ini. Area ini memiliki energi spiritual yang sangat kuat karena sering dikunjungi malaikat utama. Di sinilah Jibril sering menjelma menjadi seorang laki-laki tampan bernama Dihyah Al-Kalbi.
Tiang Hars (Ustuwānāt al-Hars)
Para sahabat setia menjaga keamanan Rasulullah ﷺ dengan berdiri siaga di sekitar tiang ini. Ali bin Abi Thalib sering duduk di sini untuk mengawal Nabi dari ancaman musuh. Penjagaan fisik ini berhenti setelah turun ayat jaminan perlindungan langsung dari Allah. Para sahabat menunjukkan loyalitas tertinggi kepada pemimpin mereka di lokasi ini.

Keutamaan Tiang Raudhah yang Penuh Berkah
Mengapa banyak orang ingin shalat di dekat tiang-tiang ini? Dari artikel Muslim.or.id, keberkahan tempat ini sangatlah besar. Pilar-pilar ini mengundang rasa syukur yang mendalam bagi setiap pengunjung. Di antara keutamaannya adalah seperti berikut:
Saksi Sejarah Wahyu
Tiang Raudhah ini menjadi saksi bisu turunnya ayat-ayat suci Al-Qur’an dari Langit. Berada di sini mengingatkan kita pada momen sakral turunnya hidayah Allah ke bumi. Kita bisa merasakan getaran sejarah Islam yang kental saat menyentuh permukaannya. Pilar ini menghubungkan Anda secara emosional dengan sejarah Islam masa lampau.
Tempat Mustajab Doa
Para ulama meyakini area sekitar tiang Raudhah ini sebagai tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Rasulullah ﷺ sering memilih titik-titik ini untuk memanjatkan doa-doa khusus beliau. Jamaah berharap doa mereka terkabul layaknya doa Nabi yang dikabulkan di sana. Berdoalah dengan penuh keyakinan tanpa sedikit pun keraguan di dalam hati.
Simbol Taubat Nasuha
Kisah Abu Lubabah mengajarkan kita tentang kesungguhan hati dalam melakukan taubat. Tiang Taubat menjadi pengingat visual agar kita selalu memohon ampunan Allah SWT. Taubat yang sungguh-sungguh akan menghapus dosa masa lalu yang membebani jiwa. Momen ini sangat tepat untuk memperbaiki diri di hadapan-Nya secara total.
Jejak Ibadah Nabi
Kita bisa bersujud di tempat yang sama persis dengan Rasulullah ﷺ pernah bersujud. Menapaki jejak fisik Nabi meningkatkan rasa cinta (mahabbah) kita kepadanya secara drastis. Pengalaman ini akan membekas mendalam di hati jamaah sepanjang hayat. Setiap gerakan shalat Anda meneladani praktik ibadah Rasulullah ﷺ di lokasi asli.
Pusat Ketenangan Hati
Berdzikir di dekat tiang Raudhah ini memberikan ketenangan jiwa yang unik dan sulit dijelaskan. Aura positif Raudhah sangat terasa kuat di sekitar pilar-pilar bersejarah ini. Ketenangan ini membantu kita untuk bisa melaksanakan shalat dengan sangat khusyuk. Anda akan melupakan sejenak segala beban permasalahan duniawi yang sedang dihadapi.
Tips Berdoa di Dekat Tiang Raudhah
Area di mana tiang Raudhah berada, selalu padat oleh pengunjung, jadi Anda butuh strategi yang tepat. Jamaah harus mengatur waktu dan energi dengan sangat baik agar ibadah tetap lancar. Mengutip panduan Al Manhaj, perhatikan adab berikut ini demi kenyamanan bersama.
- Luruskan niat hanya untuk mengharap ridha Allah SWT.
- Pilih tiang yang kosong agar tidak mengganggu jamaah.
- Lakukan shalat sunnah dua rakaat dengan penuh kekhusyukan.
- Perbanyak membaca istighfar saat berada di dekat Tiang Taubat.
- Panjatkan doa terbaik untuk keselamatan dunia dan akhirat.
- Hindari mendorong jamaah lain saat berebut posisi tiang.
- Ucapkan shalawat Nabi dengan suara lirih dan sopan.
- Hafalkan sejarah setiap tiang untuk menambah penghayatan ibadah.
- Gunakan waktu yang singkat dengan sangat efisien.
- Jaga kebersihan area sekitar tiang dari sampah tisu.
Memahami sejarah tiang Raudhah akan memperkaya pengalaman spiritual Anda. Pastikan saat berkunjung ke Raudhah bersama Lima Pilar, Anda berdoa dengan khusyuk. Tim Lima Pilar akan mengurus perizinan masuk ke Raudhah, jadi Anda hanya fokus beribadah saja. Yuk, segera agendakan umroh bersama Lima Pilar sekarang!

